Hirarki Merek: Pengertian, Jenis, Model dan Contoh

Diterbitkan: 2023-08-12

Daftar isi

Apa itu Hirarki Merek?

Hirarki merek adalah struktur organisasi portofolio merek perusahaan. Ini menguraikan hubungan antara berbagai elemen merek, dan bagaimana mereka diposisikan di pasar.

Tujuan hierarki merek adalah untuk menciptakan kejelasan dan pemahaman dalam organisasi tentang bagaimana merek-mereknya berhubungan satu sama lain, dan pada akhirnya, dengan perusahaan itu sendiri.

Hirarki merek adalah strategi yang menggabungkan bagian dan proses bisnis untuk memudahkan pasar mengidentifikasi produk dan layanan mereka. Perusahaan mengkategorikan berdasarkan elemen unik mereka, pemilik bisnis menggunakan strategi ini untuk membantu pemasaran dengan mudah memahami apa yang mereka tawarkan.

Ini juga dikenal sebagai arsitektur merek. Dengan bantuan strategi hierarki merek, bisnis dapat mengontrol bagaimana merek mereka dipersepsikan di pasar, dan selanjutnya, bagaimana pelanggan memandang mereka. Hirarki merek dapat digunakan untuk menciptakan identitas yang jelas dan berbeda untuk setiap merek dalam portofolio perusahaan. Ini juga dapat digunakan untuk mengomunikasikan strategi merek perusahaan secara keseluruhan.

Dalam struktur arsitektur merek, merek induk adalah merek utama yang mencakup semua produk dan layanan di bawah payungnya. Sub-merek adalah merek-merek yang berada di bawah merek induk.

Sebagian besar perusahaan memiliki struktur merek saat ini. Ini adalah cara merek mereka saat ini diatur. Strategi hierarki merek membantu perusahaan untuk mengubah struktur merek mereka dengan cara yang lebih efisien dan konsisten dengan identitas merek mereka secara keseluruhan serta identitas merek yang terpisah.

Jenis Hirarki Merek

Jenis Hirarki Merek

1. Payung atau Branded House

Merek payung, juga dikenal sebagai rumah bermerek atau merek keluarga, adalah salah satu jenis strategi branding. Di bawah strategi ini, satu nama digunakan untuk semua produk dalam lini produk.

Manfaat utama menggunakan merek payung adalah dapat menciptakan skala ekonomi, serta meningkatkan kesadaran merek dan penarikan produk.

Branding payung juga dapat membantu membangun loyalitas pelanggan, karena pelanggan yang puas dengan satu produk cenderung mencoba produk lain dalam kisaran yang sama.

2. Produk atau House of Brands

Merek produk, juga dikenal sebagai rumah merek, adalah jenis strategi branding. Di bawah strategi ini, setiap produk dalam lini produk diberikan namanya.

Baca Juga 6 Isi Sales Kit dan Kelebihan Sales Kit

Manfaat utama menggunakan merek produk adalah dapat menciptakan citra produk yang lebih premium, karena masing-masing produk dipandang sebagai entitas yang terpisah.

Branding produk tidak hanya membantu membangun loyalitas pelanggan, tetapi pelanggan yang puas dengan satu produk dari kisaran tertentu juga cenderung mencoba produk lain dengan merek yang sama.

3. Strategi yang Didukung

Merek yang didukung adalah jenis strategi branding. Di bawah strategi ini, nama perusahaan digunakan bersamaan dengan produk atau layanan.

Manfaat utama menggunakan merek yang didukung adalah dapat menciptakan citra yang lebih premium untuk produk tersebut, karena dianggap didukung oleh perusahaan.

Hierarki merek ini ideal untuk submerek yang tidak cukup besar untuk bertahan sendiri. Di bawah sistem ini, sub-merek Anda masih terhubung dengan perusahaan induk dan karenanya dapat terus menerima dukungan darinya.

4. Merek Hibrida (Merek House Off)

Merek hybrid adalah jenis strategi branding. Di bawah strategi ini, nama perusahaan digunakan bersamaan dengan produk atau layanan.

Manfaat utama menggunakan merek hybrid adalah dapat menciptakan citra yang lebih premium untuk produk, karena dianggap didukung oleh perusahaan.

Anda dapat menggabungkan semua elemen hierarki merek yang disebutkan di atas untuk membuatnya sendiri. Jika merek atau perusahaan yang ingin Anda jadikan mitra tidak cocok dengan struktur merek Anda saat ini, strategi ini sangat ideal.

Tingkat Hirarki Merek

1. Merek Perusahaan

Merek korporat adalah level tertinggi dalam hierarki merek. Ini mewakili keseluruhan identitas perusahaan.

Merek korporat dapat terdiri dari beberapa elemen berbeda, termasuk nama perusahaan, logo, dan tagline.

Merek korporat biasanya merupakan hal pertama yang terlintas dalam pikiran ketika orang memikirkan perusahaan.

2. Merek Keluarga

Merek keluarga adalah sub-merek dari merek korporat. Ini mewakili lini atau rentang produk tertentu yang ditawarkan perusahaan.

Merek keluarga biasanya diberi nama, logo, dan identitas. Mereka sering dilihat sebagai entitas yang terpisah dari merek korporat.

3. Merek Individu

Merek individu adalah sub-merek dari merek keluarga. Ini mewakili produk tertentu dalam lini produk.

Merek individu biasanya diberi nama, logo, dan identitas mereka. Mereka sering dilihat sebagai entitas terpisah dari merek korporat dan merek keluarga.

4. Pengubah dan Deskriptor Produk

Pengubah produk adalah sub-merek dari masing-masing merek. Ini mewakili variasi spesifik dari produk.

Pengubah produk biasanya diberi nama, logo, dan identitas. Mereka sering dilihat sebagai entitas terpisah dari merek korporat, merek keluarga, dan merek individu.

Deskriptor produk adalah jenis pengubah produk. Ini adalah sub-merek dari merek individu yang mewakili fitur atau karakteristik spesifik dari produk.

Deskriptor produk biasanya diberi nama, logo, dan identitas. Mereka sering dilihat sebagai entitas terpisah dari merek korporat, merek keluarga, dan merek individu.

Pentingnya Hirarki Merek

1. Mencegah Kebingungan Pelanggan

Jika Anda memiliki hierarki merek yang jelas, itu akan mencegah kebingungan pelanggan. Pelanggan akan tahu persis produk atau layanan apa yang mereka dapatkan dari perusahaan Anda.

Baca Juga Iklan Luar Ruang – Pengertian, Kegunaan, Jenis dan Contoh

Tidak akan ada kebingungan tentang apa yang termasuk dalam produk atau layanan, dan pelanggan akan tahu persis apa yang diharapkan.

2. Membantu Perencanaan Bisnis Masa Depan

Hirarki merek yang jelas dapat membantu Anda merencanakan masa depan bisnis Anda. Anda akan tahu persis produk atau layanan mana yang ingin Anda tawarkan, dan Anda dapat dengan mudah menambahkan produk atau layanan baru ke jajaran produk Anda.

Anda juga akan mengetahui produk atau layanan mana yang berjalan dengan baik, dan mana yang perlu ditingkatkan.

3. Menarik Perhatian Terfokus

Ketika Anda memiliki hierarki merek yang jelas, itu akan menarik perhatian terfokus dari pelanggan dan prospek. Mereka akan tahu persis apa yang ditawarkan perusahaan Anda, dan mereka akan dapat dengan mudah menemukan produk atau layanan yang mereka cari.

Perhatian yang terfokus ini dapat membantu Anda meningkatkan penjualan dan mengembangkan bisnis Anda.

4. Memberikan Gambaran Yang Jelas

Hirarki merek memberikan gambaran yang jelas tentang produk dan layanan perusahaan Anda. Ini dapat membantu Anda memahami apa yang ditawarkan perusahaan Anda, dan dapat membantu Anda melihat di mana ada ruang untuk perbaikan.

Hierarki merek juga dapat membantu Anda menciptakan produk atau layanan baru yang sejalan dengan identitas perusahaan Anda.

Secara keseluruhan, hierarki merek penting karena mencegah kebingungan pelanggan, membantu perencanaan bisnis masa depan, menarik perhatian terfokus, dan memberikan gambaran yang jelas. Semua hal ini dapat membantu Anda mengembangkan bisnis Anda.

Jika Anda ingin membuat strategi branding yang sukses, Anda perlu memastikan bahwa Anda memiliki hierarki merek yang jelas.

Model Hirarki Merek

Model Hirarki Merek

1. Model Procter & Gamble

Model Procter & Gamble adalah model umum hierarki merek. Dalam model ini, merek korporat menempati urutan teratas, diikuti oleh merek keluarga, merek individu, dan terakhir, pengubah atau deskriptor produk. Elemen perusahaan, keluarga, individu, dan deskriptor dari model Procter & berjudi adalah-

2. Model Motor Umum

Model General Motors mirip dengan model Procter & Gamble, tetapi urutannya dibalik. Dalam model ini, pengubah atau deskriptor produk berada di atas, diikuti oleh merek individu, merek keluarga, dan terakhir, merek korporat.

3. Model Coca-Cola

Model Coca-Cola sedikit berbeda dari model lainnya. Dalam model ini, merek korporat dan merek keluarga menempati urutan teratas, diikuti oleh pengubah atau deskriptor produk, dan terakhir, merek individual.

4. Model Apel

Model Apple mirip dengan model Coca-Cola, tetapi urutannya dibalik. Dalam model ini, merek individu menempati urutan teratas, diikuti oleh pengubah atau deskripsi produk, dan terakhir, merek korporat dan merek keluarga.

Bagaimana Membuat Hierarki Merek?

1. Temukan grup produk tempat Anda berada

Langkah pertama untuk membuat hierarki merek adalah mengidentifikasi kelompok produk yang Anda ikuti. Ada banyak cara berbeda untuk mengelompokkan produk, tetapi beberapa metode umum termasuk berdasarkan penggunaan, harga, atau target pasar.

Setelah Anda mengidentifikasi grup produk mana yang Anda ikuti, Anda dapat mulai menentukan level Anda.

2. Tentukan level Anda (Prinsip Kesederhanaan & Prinsip Kejelasan)

Langkah kedua adalah menentukan level Anda. Ada dua prinsip utama yang harus Anda ingat saat menentukan level Anda: prinsip kesederhanaan dan prinsip kejelasan.

Baca Juga Langkah-langkah dalam Prospecting - Langkah-langkah Prospecting

Prinsip kesederhanaan menyatakan bahwa Anda harus menjaga level Anda sesederhana mungkin. Ini berarti Anda hanya boleh memiliki level sebanyak yang Anda butuhkan untuk mengomunikasikan pesan Anda.

Prinsip kejelasan menyatakan bahwa level Anda harus jelas dan mudah dipahami. Ini berarti setiap level harus berbeda dan memiliki identitas uniknya sendiri.

3. Buat merek untuk setiap level (Elemen Merek, Prinsip Kesamaan & Strategi Pemasaran)

Langkah ketiga adalah menciptakan merek untuk setiap level. Ini termasuk mengembangkan elemen merek dan strategi pemasaran Anda.

Elemen merek adalah komponen visual dan verbal yang membentuk merek Anda. Itu termasuk hal-hal seperti nama, logo, tagline, dan skema warna Anda.

Prinsip kesamaan menyatakan bahwa elemen merek Anda harus konsisten di semua tingkat hierarki Anda. Ini berarti menggunakan nama, logo, dan tagline yang sama di setiap level.

Strategi pemasaran Anda akan bervariasi tergantung pada level mana Anda merek. Misalnya, merek korporat Anda mungkin dipasarkan melalui iklan tradisional, sedangkan merek produk Anda mungkin dipasarkan melalui media sosial.

Contoh Hirarki Merek

Contoh Hirarki Merek

1. Hirarki Merek Nike

Nike adalah contoh sempurna dari perusahaan yang menggunakan hierarki merek. Nike memiliki empat tingkatan dalam hirarkinya: tingkat perusahaan, tingkat produk, tingkat endorser, dan tingkat konsumen.

Di tingkat korporat, elemen merek Nike mencakup nama, logo, tagline (“Lakukan Saja”), dan skema warna (hitam putih). Strategi pemasaran mereka pada level ini difokuskan pada periklanan tradisional.

Di tingkat produk, Nike memiliki beberapa merek berbeda, masing-masing dengan identitas uniknya sendiri. Misalnya, merek Air Jordan ditargetkan untuk pemain bola basket, sedangkan merek Nike Free ditargetkan untuk pelari.

Di level endorser, Nike memiliki beberapa atlet papan atas yang meng-endorse produknya, seperti LeBron James dan Tiger Woods.

Terakhir, di tingkat konsumen, target pasar Nike adalah atlet dari semua tingkatan, dari profesional hingga amatir.

2. Hirarki Merek Coca-Cola

Coca-Cola adalah perusahaan lain yang menggunakan hierarki merek. Coca-Cola memiliki tiga tingkatan dalam hirarkinya: tingkat perusahaan, tingkat produk, dan tingkat konsumen.

Di tingkat korporat, elemen merek Coca-Cola meliputi nama, logo, tagline (“The Real Thing”), dan skema warna (merah dan putih). Strategi pemasaran mereka pada level ini difokuskan pada periklanan tradisional.

Di tingkat produk, Coca-Cola memiliki beberapa merek berbeda, masing-masing dengan identitas uniknya sendiri. Misalnya, Diet Coke ditargetkan untuk orang yang mencari opsi rendah kalori, sementara Coca-Cola Zero ditargetkan untuk orang yang mencari opsi nol kalori.

Terakhir, di tingkat konsumen, target pasar Coca-Cola adalah masyarakat dari segala usia yang mencari minuman yang menyegarkan.

3. Hirarki Merek BMW

BMW memiliki empat tingkatan dalam hirarkinya: tingkat korporat, tingkat produk, tingkat sub-merek, dan tingkat konsumen.

Di tingkat korporat, elemen merek BMW meliputi nama, logo, tagline (“The Ultimate Driving Machine”), dan skema warna (biru dan putih). Strategi pemasaran mereka pada level ini difokuskan pada periklanan tradisional.

Baca Juga Apa itu Logo Suara? Bagaimana Cara Membuat Logo Audio?

Di tingkat produk, BMW memiliki beberapa merek berbeda, masing-masing dengan identitas uniknya sendiri. Misalnya, merek BMW M ditargetkan untuk para penggila performa, sedangkan merek BMW I ditargetkan untuk orang-orang yang mencari pilihan yang lebih ramah lingkungan.

Di tingkat sub-merek, BMW memiliki beberapa sub-merek berbeda yang membidik pasar berbeda. Misalnya, BMW X5 M ditargetkan untuk keluarga, sedangkan BMW M3 ditargetkan untuk kalangan enthusiast.

Terakhir, di tingkat konsumen, target pasar BMW adalah masyarakat dari segala usia yang mencari kendaraan berkualitas tinggi.

4. Hirarki Merek Apple

Apple memiliki empat tingkatan dalam hirarkinya: tingkat korporat, tingkat produk, tingkat sub-merek, dan tingkat konsumen.

Di tingkat korporat, elemen merek Apple meliputi nama, logo, tagline (“Think Different”), dan skema warna (putih dan perak). Strategi pemasaran mereka pada level ini difokuskan pada periklanan tradisional.

Di tingkat produk, Apple memiliki beberapa merek berbeda, masing-masing dengan identitas uniknya sendiri. Misalnya, merek iPod ditargetkan untuk pecinta musik, sedangkan merek iPhone ditargetkan untuk orang yang mencari smartphone yang lebih serbaguna.

Di tingkat sub-merek, Apple memiliki beberapa sub-merek berbeda yang menyasar pasar berbeda. Misalnya, iPhone 14 ditargetkan untuk orang-orang yang mencari iPhone terbaru dan terhebat, sedangkan iPhone SE ditargetkan untuk orang-orang yang mencari opsi yang lebih ramah anggaran.

Terakhir, di tingkat konsumen, target pasar Apple adalah orang-orang dari segala usia yang mencari produk berkualitas tinggi dan inovatif.

5. Hirarki Merek Amazon

Amazon memiliki empat level dalam hirarkinya: level korporat, level produk, level sub-merek, dan level konsumen.

Di tingkat korporat, elemen merek Amazon meliputi nama, logo, tagline (“The Everything Store”), dan skema warna (oranye dan putih). Strategi pemasaran mereka pada level ini difokuskan pada periklanan tradisional.

Di tingkat produk, Amazon memiliki beberapa merek berbeda, masing-masing dengan identitas uniknya sendiri. Misalnya, merek AmazonBasics ditargetkan untuk orang-orang yang mencari opsi ramah anggaran, sedangkan merek Amazon Prime ditargetkan untuk orang-orang yang mencari pengiriman gratis dan manfaat Prime lainnya.

Di tingkat sub-merek, Amazon memiliki beberapa sub-merek berbeda yang menargetkan pasar berbeda. Misalnya, Amazon Fire TV ditargetkan untuk orang yang mencari perangkat streaming, sedangkan Amazon Kindle ditargetkan untuk orang yang mencari e-reader.

Terakhir, di tingkat konsumen, target pasar Amazon adalah orang-orang dari segala usia yang mencari cara belanja online yang nyaman dan mudah.

Kesimpulan!

Ada banyak cara berbeda untuk menyusun hierarki merek, dan pendekatan yang tepat tergantung pada tujuan dan kebutuhan spesifik perusahaan.

Hierarki merek yang dirancang dengan baik dapat membantu menyederhanakan proses pengambilan keputusan, meningkatkan pengenalan dan loyalitas pelanggan, dan pada akhirnya mendorong penjualan. Jika dilakukan dengan benar, hierarki merek dapat menjadi alat yang ampuh untuk bisnis apa pun.

Apakah Anda memiliki pertanyaan tentang hierarki merek? Tinggalkan komentar di bawah dan kami akan melakukan yang terbaik untuk menjawabnya!

Suka postingan ini? Lihat seri lengkap tentang Branding

Akademi Pemasaran91