Memahami Statistik, Tren & Wawasan Gen Alpha untuk tahun 2023

Diterbitkan: 2023-08-24

Masuki dunia Gen Alpha, generasi perintis yang lahir sepenuhnya di abad ke-21.

Dengan memanfaatkan teknologi sejak awal, generasi muda ini membentuk masa depan dengan kecanggihan digital mereka.

Seiring dengan pertumbuhan Gen Alfa, hanya masalah waktu sebelum mereka mulai melampaui teknologi orang dewasa!

Siapa tahu, nanti merekalah yang akan mengajari kita cara menggunakan internet!

Generasi Alfa

Sumber: Pexels.com

Berdasarkan perkiraan kami, terdapat 36,0 juta anak-anak di AS yang sudah menjadi pengguna internet aktif, bahkan melebihi remaja mereka yang jumlahnya mencapai 11,4 juta.

Grafik berikut memberikan wawasan menarik mengenai demografi dinamis ini.

Daftar isi

Siapa Gen Alfa?

Gen Alpha mengacu pada generasi individu yang lahir seluruhnya pada abad ke-21.

Mereka adalah generasi pertama yang tumbuh di dunia di mana teknologi merupakan bagian integral dari kehidupan mereka sejak lahir.

Gen Alfa mencakup mereka yang lahir sekitar tahun 2010 dan seterusnya, dan mereka diharapkan menjadi generasi yang paling terhubung secara digital, beragam, dan memiliki kesadaran global.

Dipuji sebagai penduduk asli digital (digital natives), anak-anak usia 8-15 tahun ini siap menjadi generasi dengan jumlah penduduk terbesar dalam sejarah, yang diperkirakan akan mencapai lebih dari 2 miliar pada tahun 2025.

Oleh karena itu, hal tersebut harus menjadi pertimbangan utama dalam merek atau strategi bisnis Anda. Membedakan realitas dari fiksi dalam lanskap Gen Alpha bisa menjadi sebuah tantangan.

5 statistik teratas tentang Generasi Alpha:

Setiap minggunya, terdapat 2,8 juta Gen Alpha yang diterima di dunia secara global. Sebanyak 65% dari pemimpin masa depan ini akan memulai karier yang belum ditemukan.

GEN Z Kesejahteraan ekonomi Sumber: aecf-kidscountdatabook-

Khususnya, Generasi Alfa merupakan generasi paling beragam dalam sejarah AS. Mengantisipasi masa depan yang cerah, separuh dari Gen Alfa diproyeksikan akan memperoleh gelar sarjana.

Sebanyak 66% dari generasi muda ini memprioritaskan dukungan terhadap perusahaan yang memberikan kontribusi positif kepada dunia.

Wawasan tentang Generasi Alfa-

Wawasan Generasi Alfa ini menjelaskan karakteristik, perspektif, dan nilai unik mereka, membentuk cara mereka berinteraksi dengan dunia dan memengaruhi tren dan dinamika zaman kita.

Generasi Alfa

Sumber: Pexels.com

1. Jumlah yang Bertambah: Angka Kelahiran Gen Alfa

Di seluruh dunia, sekitar 2,8 juta individu Gen Alfa lahir setiap minggunya, menurut data dari McCrindle.

angka kelahiran

Sumber: aecf-kidscountdatabook-

Tingkat kelahiran yang konsisten dan signifikan ini membentuk ukuran dan pengaruh generasi tersebut dalam skala global.

2. Generasi Bersejarah: Kehadiran Global Gen Alpha

Pada tahun 2025, populasi Generasi Alfa diperkirakan akan melebihi 2 miliar jiwa. Khususnya, negara-negara seperti India, Tiongkok, dan india memimpin dalam jumlah kelahiran Gen Alfa. Hasilnya, Generasi Alfa siap menjadi generasi terbesar dalam sejarah.

3. Merangkul Keberagaman: Komposisi Multikultural Gen Alpha

Generasi Alfa merupakan generasi yang paling beragam dalam sejarah Amerika Serikat. Dengan adanya pergeseran demografi ras selama bertahun-tahun, sekitar 47% anak-anak Amerika kini mengidentifikasi diri sebagai non-kulit putih. Keberagaman ini membentuk cara pandang dan pengalaman generasi.

4. Pendukung Keadilan: Nilai-Nilai Sosial Gen Alpha

Yang mengesankan, 96% Gen Alfa berusia 7-9 tahun sangat percaya akan pentingnya memperlakukan semua orang dengan adil, apa pun penampilan mereka. Selain itu, kekhawatiran mereka juga mencakup memastikan kecukupan pangan dan perumahan bagi semua orang, yang mencerminkan pandangan empati mereka.

5. Umur Panjang dan Harapan Masa Depan: Umur Gen Alpha yang Diperpanjang

Generasi Alfa diperkirakan akan berumur lebih panjang dibandingkan generasi sebelumnya. Harapan hidup rata-rata global untuk Gen Alfa yang lahir pada tahun 2020 diperkirakan sekitar 73 tahun, 16% lebih lama dibandingkan harapan hidup orang tua Milenial mereka. Umur yang lebih panjang ini merupakan bukti perbaikan dalam layanan kesehatan dan kualitas hidup.

6. Nilai-Nilai yang Berpusat pada Keluarga: Prioritas Gen Alpha

Penelitian Wunderman Thompson mengungkapkan bahwa keluarga memegang peranan penting bagi Generasi Alfa. Sebanyak 71% Gen Alfa yang disurvei menganggap keluarga sebagai aspek kehidupan yang paling penting. Prioritas utama mereka juga mencakup teman, kebahagiaan, kesehatan, dan pendidikan. Sebaliknya, konsep seperti televisi, media sosial, dan ketenaran kurang begitu penting bagi mereka.

Mengapa mereka diberi nama Gen Alpha

Sekitar satu dekade yang lalu, kemunculan generasi baru menjadi nyata, namun belum ada nama yang cocok untuk mengidentifikasi mereka.

Sebagai lembaga penelitian yang mengkhususkan diri pada analisis generasi, kami memulai misi untuk menemukan nama yang cocok melalui survei yang dilakukan di Australia.

Generasi Alfa

Sumber: Pexels.com

Dengan generasi sebelumnya yang diberi label Generasi Z, usulan penamaan generasi baru sebagai Generasi A sepertinya merupakan sebuah perkembangan yang logis. Namun, individu-individu muda ini mewakili lebih dari sekedar kelanjutan.

Generasi Alfa menandai generasi yang sepenuhnya baru, yaitu generasi yang sepenuhnya lahir pada abad ke-21, melambangkan era baru. Konsep kembali ke awal yang diwakili oleh Generasi A tidak sepenuhnya merangkum esensi unik mereka.

Menariknya, keputusan tersebut dipengaruhi oleh praktik ilmiah dalam penggunaan alfabet Yunani, yang mengemuka selama musim badai Atlantik tahun 2005.

Musim ini terjadi banyak sekali badai sehingga nama-nama alfabet tradisional telah habis, sehingga menyebabkan penggunaan alfabet Yunani untuk penamaan.

Pendekatan tata nama ilmiah ini memandu kami dalam memilih nama yang mencerminkan semangat inovatif generasi baru ini.

Dalam penelitian generasi yang ekstensif, ditemukan bahwa nama dengan label yang luas dan umum cenderung lebih efektif bertahan dalam ujian waktu dibandingkan nama deskriptif.

Label seperti “Baby Boomers” atau “Generasi X” lebih dari sekedar deskripsi; mereka mencakup periode atau fenomena demografis tertentu.

Di sisi lain, nama-nama seperti “Generasi Alfa” memungkinkan kelompok baru ini untuk mengukir identitas mereka sendiri dalam kanvas kosong, bebas dari label yang membatasi yang mungkin hanya berlaku pada segmen atau momen tertentu dalam perjalanan mereka.

Intinya, Generasi Alfa mewujudkan gagasan permulaan baru di era baru, di milenium baru. Nama “Generasi Alfa” dipilih untuk mencerminkan pandangan inovatif dan segar dari generasi ini, yang menandai tempat mereka yang berbeda dalam sejarah.

Statistik Pendidikan & Karir Generasi Alfa

Seiring dengan pertumbuhan Generasi Alfa, mereka mendapati diri mereka berada dalam era pembelajaran dan pekerjaan yang luar biasa. Integrasi pembelajaran jarak jauh dan teknologi pendidikan memberi mereka beragam cara untuk memperoleh pengetahuan.

Generasi Alfa

Sumber: Pexels.com

Generasi yang melek teknologi ini memasuki dunia karier yang belum terbayangkan.

pendidikan GEN Z

Sumber: aecf-kidscountdatabook-

  • Menetapkan Standar Pendidikan Baru:

Sekitar 50% Generasi Alfa diproyeksikan meraih gelar sarjana, menjadikan mereka sebagai salah satu generasi paling berpendidikan tinggi yang pernah ada.

Perkiraan yang dibuat oleh Mark McCrindle ini memperkirakan bahwa 90% dari mereka akan memperoleh ijazah sekolah menengah atas, melampaui angka remaja Gen Z yang sebesar 80%. Setengah dari Generasi Alfa diharapkan berhasil menyelesaikan perjalanan pendidikan menengah mereka.

  • Integrasi Teknologi dalam Pendidikan:

Sebanyak 84% siswa Amerika memanfaatkan teknologi di ruang kelas mereka, hal ini dipengaruhi oleh meluasnya penerapan pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19.

Waktu layar GEN Z

Sumber: (qustodio.com)

Mayoritas Generasi Alfa Amerika, terutama generasi lanjut usia, menjalani pendidikan jarak jauh selama setahun penuh. Sebanyak 60% memiliki akses terhadap perangkat yang disediakan sekolah, dan 14% lainnya menggunakan perangkat mereka sendiri dari rumah.

  • Tantangan Literasi:

Dengan menyoroti metrik penting untuk hasil pendidikan, terungkap bahwa 65% siswa kelas empat tidak mahir membaca. Hal ini mempunyai implikasi penting, karena kelas empat sering kali menandakan transisi ke pembelajaran mata pelajaran lain melalui membaca.

Dengan literasi sebagai landasan pendidikan, mengatasi tantangan ini menjadi suatu keharusan bagi para pendidik saat ini.

  • Mengungkap Jalur Karir Masa Depan:

Sebanyak 65% Generasi Alfa diproyeksikan menempati pekerjaan yang saat ini belum ada.

Pesatnya kemajuan teknologi memunculkan industri-industri dan bidang-bidang baru pada saat para generasi muda ini memasuki dunia kerja.

Mereka juga akan menjadi bagian dari sektor-sektor yang sedang berkembang saat ini, seperti kecerdasan buatan dan teknologi blockchain.

  • Membuat Perbedaan dan Merangkul Teknologi:

Aspirasi untuk memberikan dampak positif sangat sejalan dengan aspirasi karir Generasi Alfa. Sekitar 67% anak usia 6 hingga 9 tahun mengungkapkan keinginannya untuk berkarir yang berkontribusi dalam menyelamatkan planet ini.

Benang merah di antara mereka adalah niat untuk melakukan perubahan, dengan 59% menginginkan peran yang melibatkan penyelamatan nyawa, dan 51% ingin memanfaatkan teknologi demi kebaikan yang lebih besar.

  • Lonjakan Peluang STEM:

Prospek karir STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) tampak menjanjikan, dengan proyeksi peningkatan peluang sebesar 11% selama dekade berikutnya.

Ketika anggota tertua Generasi Alfa secara bertahap memasuki dunia kerja pada tahun 2031, peran STEM akan tumbuh dua kali lipat dibandingkan gabungan seluruh pekerjaan. Peran ini juga menghasilkan gaji tahunan rata-rata yang lebih tinggi yaitu $95.000, dibandingkan dengan $45.000 untuk pekerjaan lain.

Mengapa Generasi Alpha disebut sebagai screenager?

Generasi Alfa, kelompok yang lahir sepenuhnya pada abad ke-21, jelas dibentuk oleh teknologi.

Mereka tenggelam dalam dunia ponsel pintar, tablet, video game, kereta tanpa pengemudi, mobil otonom, dan kemajuan teknologi.

Lanskap teknologi ini, yang unik bagi generasi mereka, mendefinisikan realitas mereka, dan mereka beradaptasi lebih cepat dibandingkan sebelumnya.

Generasi Alfa

Sumber: Pexels.com

Perjalanan mereka didorong oleh kemajuan teknologi yang pesat. Radio membutuhkan waktu 38 tahun untuk menjangkau 50 juta pengguna, sedangkan televisi mencapainya dalam 13 tahun.

iPod mencapai prestasi tersebut hanya dalam empat tahun, internet dalam tiga tahun, Facebook dalam satu tahun, dan kegilaan Pokemon Go melonjak hanya dalam 19 hari!

Namun yang lebih menarik lagi adalah navigasi mereka melalui era digital sejak awal. Teknologi ini muncul sebagai bagian dari eksperimen global, di mana layar diperkenalkan sejak bayi sebagai alat penghibur, penghibur, dan pendidik.

Pola asuh yang berpusat pada layar ini mempunyai implikasi besar, memengaruhi segala hal mulai dari rentang perhatian hingga cara pendidikan digamifikasi, mulai dari meningkatkan literasi digital hingga membentuk kembali interaksi sosial.

waktu yang dihabiskan dalam video game

Sumber: (qustodio.com)

Tahun-tahun pembentukan mereka terjadi dalam era layar besar ini, sehingga dampaknya semakin terasa.

Disebut sebagai “screenager”, Generasi Alpha, atau bahkan “Generation Glass”, tidak dapat dipisahkan dari perangkatnya. Mereka sudah menerima sahabat digital ini sejak lahir, dan hampir mustahil untuk memisahkan mereka.

Paparan teknologi mereka, yang sudah tertanam sejak masa pra-verbal mereka, masih terus berkembang. Kami hampir mengungkap hasil interaksi layar mereka, baik yang positif maupun transformatif.

Tidak diragukan lagi, hubungan Generasi Alfa dengan teknologi akan memberikan banyak manfaat. Namun, seperti halnya generasi mana pun, akan ada tantangan yang harus dihadapi.

Kelompok muda ini siap untuk berkembang secara unik di dunia di mana layar lebih dari sekadar alat – layar merupakan bagian integral dari identitas, komunikasi, dan pembelajaran. Perjalanan mereka akan terus terungkap, dibentuk oleh layar-layar yang menerangi jalan mereka.

Kebiasaan dan Statistik Hiburan Generasi Alfa Diungkap

Pernah bertanya-tanya bagaimana Generasi Alfa tetap terhibur di era digital ini?

Pemutaran layar Generasi Alpha

Sumber: Pexels.com

Mari selami statistik terbaru untuk melihat sekilas preferensi media mereka dan dinamika antara layar dan aktivitas luar ruangan.

  1. Dominasi Waktu Layar:
    Generasi Alfa menonjol karena waktu pemakaian perangkatnya, berkat akses awal ke ponsel cerdas dan tablet. Anak-anak berusia 8 hingga 12 tahun menghabiskan sekitar 4 jam 44 menit setiap hari di depan layar. Pola asuh mereka yang paham teknologi terlihat jelas dalam keterlibatan mereka.
  2. Usaha menyeimbangkan:
    Yang mengejutkan, hampir separuh Gen Alfa (47%) lebih menyukai pendekatan seimbang terhadap waktu luang mereka. Mereka membaginya antara layar dan aktivitas luar ruangan. Tren ini mencerminkan pergeseran dari waktu menatap layar yang berlebihan, dengan semakin banyak anak yang memilih aktivitas di luar ruangan. Sebagian besar (27%) lebih menyukai bermain di luar ruangan, yang menunjukkan kecenderungan terhadap alam dan eksplorasi.
  3. Streaming Cerdas:
    Generasi Alfa fasih dalam streaming, rata-rata masing-masing memiliki 4,2 layanan. Kelompok yang melek teknologi ini menyukai TV dan film, dengan 59% menyebutkannya sebagai aktivitas akhir pekan favorit mereka dan 50% menikmatinya sepulang sekolah. Untuk anak usia 8-11 tahun, acara TV dan film adalah favorit utama.
  4. Pilihan Waktu Tayang:
    Jika berbicara tentang genre TV, nyanyian dan tarian menjadi pusat perhatian. Sebanyak 34% menyukai pertunjukan dance, sementara 33% menyukai kompetisi menyanyi. Sementara itu, 30% terpikat oleh konten olahraga, dan 26% menyukai petualangan kuliner. Pengaruh saudara kandung sangat kuat, dengan 27% menonton apa yang ditonton saudara laki-laki atau perempuan mereka.
  5. Gamer Kreatif:
    Kreativitas muncul di kalangan gamer Gen Alfa, dengan 38% mencari video game yang mendorong pengembangan dan penciptaan. Hal ini sejalan dengan pola pikir inovatif mereka. Minecraft jelas merupakan favorit, dengan 58% memainkannya dalam sebulan terakhir, diikuti oleh Roblox dengan 43%.

Kebiasaan hiburan Generasi Alfa mencerminkan beragam minat mereka, yang mencerminkan perpaduan antara keterlibatan digital, kegiatan di luar ruangan, dan upaya kreatif. Jelas sekali bahwa mereka merancang pendekatan yang beragam dan paham teknologi untuk tetap terhibur.

Masa Depan Cerah Generasi Alfa

Prospek Generasi Alfa memang positif, bahkan di tengah perubahan signifikan.

Generasi ini siap untuk mengalami umur yang lebih panjang, karir yang lebih panjang, peningkatan pendidikan, peningkatan kesejahteraan materi, dan perspektif yang lebih global.

Setiap generasi merupakan reaksi terhadap generasi sebelumnya. Meskipun generasi Baby Boomer memperjuangkan protes dan kemajuan karier di masa awal, generasi Milenial menunjukkan kecenderungan konservatif dan cenderung melakukan perencanaan terstruktur.

JENEWA Z

Sumber: Pexels.com

Jika kami membandingkan Generasi Alfa dengan Generasi Milenial, kami memperkirakan generasi Alfa akan menjadi orang tua lebih awal, terutama didorong oleh faktor biologis.

Hal ini dapat menyebabkan usia yang lebih muda untuk menjadi orang tua. Selain itu, Generasi Alfa cenderung mencari keseimbangan antara keluarga dan karier, sebuah tren yang bahkan lebih kuat dibandingkan generasi Milenial pendahulunya.

Isu kesetaraan gaji dan masalah jalan raya mungkin tidak sejalan dengan Generasi Alfa. Sebaliknya, mereka akan menganut gaya hidup yang disebut 'rentvesting', yang mengutamakan akomodasi sebagai layanan dan memprioritaskan preferensi pribadi.

Pelayanan kesehatan akan mengalami kemajuan bagi Generasi Alfa. Mereka akan menghadapi peralihan dari asuransi kesehatan konvensional ke sistem pembayaran pengguna atau dana tabungan kesehatan.

Mereka juga akan menunjukkan kesadaran yang lebih besar terhadap pola makan mereka, memilih pilihan makanan yang lebih sehat, dan mengonsumsi protein nabati.

Pola asuh Generasi Alfa akan ditandai dengan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dan perubahan iklim, yang dipengaruhi oleh saudara-saudara Generasi Z mereka.

Mereka akan menyaksikan perubahan dalam preferensi pola makan umum, termasuk pilihan makanan non-susu, dan menggunakan perangkat yang memantau kesehatan dan olahraga.

Seiring bertambahnya usia para Alpha termuda, aspek kehidupan tradisional seperti memiliki mobil atau mengikuti ujian tertulis mungkin kehilangan maknanya. Transportasi umum, mobil tanpa pengemudi, dan moda penilaian alternatif akan mengubah dunia mereka.

Di tengah semua transformasi ini, kebutuhan esensial manusia Generasi Alfa akan tetap konstan. Keinginan untuk diterima, berkomunitas, dan memiliki akan terus mendorong aspirasi mereka.

Kebutuhan dasar ini, meski terus berkembang seiring berjalannya waktu, akan memandu Generasi Alfa dalam menjalani tahun-tahun mendatang dan bertransisi menuju masa dewasa.

Intinya, seiring dengan berkembangnya dunia, perjalanan Generasi Alfa akan diterangi oleh pencarian abadi mereka akan koneksi dan rasa memiliki, memberikan pedoman bagi para pemimpin, orang tua, organisasi, dan komunitas untuk mengarahkan mereka menuju masa dewasa yang memuaskan.

Berikut tabel yang menguraikan topik-topik berbeda dari generasi ke generasi:

Topik Generasi Alfa Generasi Z Milenial Generasi X Baby boomer
Hasil Pendidikan Dapat dipekerjakan Hasil ujian Kredensial profesional Kemampuan hidup Mengubah tren
Fokus Sekolah Partisipatif Teman sejawat Kemampuan belajar Influencer Dapat beradaptasi
Pemasaran Koordinator Disesuaikan Influencer Kolaboratif Lebih besar
Gaya Kerja Koordinator Kolaboratif Dapat beradaptasi Wirausaha Prediktif
Pemimpin Ideal Pemberdaya Pemberdaya Rekan pencipta Lebih besar Volatilitas yang berkelanjutan
Pembayaran Kartu kredit Kartu kredit Kartu kredit Kartu kredit Kartu kredit
Teknologi Layar sentuh Pengenalan suara Digital Maya Kontrol gerakan
Tren Konsumen Disesuaikan Dipersonalisasi Mengubah tren Prediktif Volatilitas yang berkelanjutan
Nasihat Pemberdaya Kolaboratif Dapat beradaptasi Lebih besar Volatilitas yang berkelanjutan
Konteks Bisnis Wirausaha Dapat beradaptasi Mengubah tren Volatilitas yang berkelanjutan Volatilitas yang berkelanjutan

Anda juga dapat membaca

  • Pekerjaan Paruh Waktu Terbaik Untuk Mahasiswa Untuk Menghasilkan Uang
  • Lokakarya Jitendra Vaswani di Universita Cattolica Milan Umpan Balik Oleh Mahasiswa
  • Cara Menghasilkan Lebih Banyak Uang Dari Blogging
  • Ide Posting Media Sosial Untuk Perusahaan Perekrutan

Kesimpulan: Generasi Alfa

Saat ini, Generasi Alfa merupakan kelompok paling segar yang menghuni planet kita. Dengan kedatangan mereka yang dijadwalkan pada tahun 2025, mereka diproyeksikan menjadi kelompok demografis terbesar.

Para Alpha muda ini memancarkan keakraban yang luar biasa dengan teknologi, ditambah dengan kesadaran mendalam terhadap masalah lingkungan dan sosial.

Seiring dengan kemajuan Generasi Alfa dari waktu ke waktu, pengaruh mereka terhadap merek, institusi, dan pemerintah akan memberikan dampak yang signifikan pada dekade-dekade mendatang dalam sejarah umat manusia.

Aspirasi dan nilai-nilai kolektif mereka siap untuk membentuk dunia dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.