Bagaimana Teknologi Swalayan Digunakan Dalam Industri Hotel

Diterbitkan: 2021-11-15

Di dunia yang didorong oleh teknologi saat ini, tidak mengherankan jika industri hotel terus meningkat selama dekade terakhir. Banyak hotel telah menerapkan teknologi swalayan ke dalam layanan mereka untuk mengikuti perubahan zaman dan memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi pelanggan. Mulai dari kios layar sentuh yang terletak di lobi hotel, aplikasi yang memungkinkan Anda untuk check-in tanpa harus masuk ke hotel, dan banyak lagi. Ingin tahu bagaimana teknologi swalayan digunakan di industri perhotelan? Baca terus.

Apa teknologi swalayan yang paling banyak digunakan di hotel-hotel saat ini?

Teknologi swalayan telah menjadi alat penting bagi manajer hotel yang ingin meningkatkan layanan pelanggan mereka. Pada awal tahun 2015, Hilton meluncurkan sebuah aplikasi di mana para tamu dapat menggunakan ponsel mereka untuk membuka pintu, mengoperasikan pengontrol suhu ruangan, meminta layanan, dan banyak lagi. Teknologi ini sangat fungsional untuk tamu yang menginap di lantai tanpa layanan tata graha. Ketersediaan teknologi swalayan di industri perhotelan meningkat karena mengurangi biaya hotel sekaligus memberikan keterlibatan tamu yang lebih dalam.

Tujuan dari perusahaan perhotelan adalah untuk mendapatkan keuntungan, yang berarti membuat tamu senang dengan biaya minimal untuk bisnis. Swalayan memberikan kesempatan ini karena merupakan solusi murah dalam hal pemeliharaan dibandingkan dengan teknologi lain di industri.

1) Kios Check-in di Hotel

Kios check-in telah didirikan untuk memberi pelanggan pilihan check-in yang nyaman untuk memasuki hotel sekaligus merampingkan proses check-in. Dalam banyak kasus, tamu dapat menggunakan kartu nirsentuh pada mesin ini. Itu berarti pelanggan memiliki semua yang mereka butuhkan di kartu mereka—preferensi mereka, bersama dengan ID dan kartu kredit. Kios ini telah dipasang di banyak hotel dan dapat ditemukan di bandara, pusat perbelanjaan, dan tempat terkemuka lainnya.

Ini adalah cara bagi hotel untuk memperpanjang waktu mereka dapat tetap buka tanpa perlu banyak karyawan di meja.

2) Teknologi Tanpa Kontak

Menurut CNN Travel, check-in tanpa kontak menjadi semakin populer di kalangan hotel. Sistem pembayaran nirsentuh juga menggunakan teknologi nirsentuh identifikasi frekuensi radio (RFID) atau Near Field Communications (NFC). Dengan teknologi ini, pelanggan bisa masuk ke kamar hotel menggunakan kartu nirsentuh mereka.

Otomatisasi ini menjadi sangat luas karena semakin banyak hotel yang menggunakan bentuk pembayaran ini, sehingga memudahkan pelanggan untuk membayar tanpa menggunakan uang tunai, kartu kredit, atau kartu debit.

Contactless Technology telah membuat check-in nirsentuh hotel lebih nyaman bagi pelanggan, terutama bagi tamu yang datang larut malam. Misalnya, mereka menerapkan teknologi contactless di JW Marriott Marquis Hotel, Dubai. Orang dapat memasuki kamar mereka tanpa menggunakan kartu kunci karena teknologi nirsentuh digunakan untuk mengakses kamar, yang mengarah ke metode check-in yang lebih mudah.

Contoh lainnya adalah check-in tanpa kontak di Mandarin Oriental Hotel di London. Di sini, teknologi nirsentuh telah digunakan untuk memudahkan akses pelanggan ke kamar mereka dengan pembayaran nirsentuh. Mereka telah melaporkan bahwa teknologi nirsentuh diterapkan di hotel ini pada awal Januari, dan sejak itu, mereka telah melihat semakin banyak pembayaran nirsentuh yang datang dari pelanggan mereka.

Penyedia akomodasi berlayanan juga semakin merangkul jenis teknologi ini – yang menjadi faktor utama untuk merampingkan proses bisnis, ” komentar Ruban Selvanayagam dari We Buy Any House Consultancy, Property Solvers

3) Chatbots di situs web dan Aplikasi Seluler

Hotel sekarang menggunakan chatbot di situs web dan aplikasi seluler untuk meningkatkan kualitas operasi mereka. Chatbot adalah program komputer yang mensimulasikan percakapan manusia. Ini berinteraksi dengan pengguna melalui percakapan teks dalam bahasa alami atau dengan agen kecerdasan buatan.

Perusahaan biasanya memasukkan chatbots sebagai bagian dari strategi media sosial mereka untuk menangani pertanyaan yang diajukan tentang produk atau layanan bisnis secara efisien. Pelanggan dapat menggunakan chatbot untuk mendapatkan informasi tentang reservasi hotel mereka, menerima pembaruan cuaca, atau bahkan memesan makanan dari restoran hotel.

Namun, tidak semua chatbot dibuat untuk layanan pelanggan. Beberapa hotel telah menggunakan chatbots untuk meningkatkan komunikasi antara anggota staf sebelum dan sesudah kedatangan tamu. Misalnya, Park Hyatt Sydney membuat asisten virtual bernama Sarah untuk layanan tamu. Sarah dapat menjawab pertanyaan tamu tentang waktu check-in, ketersediaan kamar, memesan makanan untuk kamar, dan lainnya menggunakan kemampuan pemahaman bahasa alami. Hotel ini juga telah menggunakan teknologi chatbot untuk memesan ruang konferensi untuk rapat, memberikan pemberitahuan tentang acara mendatang yang terjadi di hotel, dan banyak lagi.

4) Teknologi pemesanan sendiri

Teknologi pemesanan sendiri merupakan bagian yang semakin populer di industri perhotelan. Restoran dan pesanan layanan kamar adalah dua jalan utama untuk teknologi ini, tetapi tidak semua hotel menerapkannya di kedua tempat tersebut. Misalnya, di beberapa properti, tamu dapat memesan makanan dari kamar mereka melalui aplikasi telepon yang terhubung langsung dengan restoran atau melalui kios komputerisasi di lobi.

Aplikasi ini memungkinkan para tamu untuk memeriksa menu, memilih makanan mereka, dan menyesuaikan pesanan mereka sebelum menerima nomor yang dibunyikan di restoran. Kios juga dapat berfungsi ganda sebagai perangkat check-in atau check-out mandiri bagi para tamu untuk check-in dan mendapatkan kartu kunci untuk kamar mereka.

Untuk restoran, teknologi ini memungkinkan layanan makanan yang cepat dan mudah. Antarmuka pemesanan layar sentuh memudahkan untuk memasukkan pesanan dengan cepat dan efisien. Di masa lalu, para tamu harus mengantri di konter atau memesan melalui telepon. Kini, mereka bisa duduk dan bersantai sambil menyiapkan makanan tanpa harus khawatir ketinggalan atau terlambat menghadiri rapat.

Semua orang juga sudah tidak asing lagi dengan manfaat room service yang sudah ada sejak tahun 1800-an. Namun, sebelum teknologi pemesanan sendiri, para tamu dibatasi pada pilihan makanan pada menu cetak untuk dipesan dari ponsel saya. Sekarang, para tamu memiliki akses ke seluruh menu pilihan yang dapat dikirimkan dengan cepat dan efisien ke pintu mereka. Dengan menekan beberapa tombol dan menunggu sebentar, para tamu tidak perlu lagi melewatkan kenyamanan layanan kamar.

Teknologi swalayan tidak diragukan lagi membuat penginapan di hotel lebih mudah diakses dan nyaman bagi para tamu, tetapi juga hemat biaya. Ini menghemat waktu dan uang untuk hotel dan restoran, memungkinkan mereka untuk fokus pada penyediaan layanan dan pilihan makanan yang lebih baik untuk klien mereka.

Teknologi tidak hanya mengubah cara hotel dijalankan tetapi juga bagaimana tamu diterima. Banyak jenis kios check-in swalayan telah dikembangkan untuk tujuan ini. Mesin ini memberikan informasi tentang hotel dan fasilitasnya, memungkinkan pelanggan menentukan apakah mereka menginginkan kamar yang tenang atau nyaman, dan meminta fasilitas tambahan seperti handuk atau air. Biasanya tidak ada antrian karena kios tersedia 24/7.

tentang Penulis

Ray Lowe saat ini bekerja sebagai Senior Ecommerce Manager. Dengan pengalaman bertahun-tahun di bidang ritel, Ray ahli dalam merumuskan dan menerapkan strategi e-commerce untuk meningkatkan pendapatan.