Industri Ritel: Gambaran Umum, Tren, Aktivitas, dan Tantangan
Diterbitkan: 2023-07-27Industri ritel mengacu pada semua bisnis yang terlibat dalam penjualan barang dan jasa kepada pelanggan. Ini mencakup berbagai jenis toko seperti pasar grosir, toko serba ada, diskon, independen, departemen, DIY, listrik, dan khusus, yang ada secara global.
Melalui berbagai pilihan barang dan jasa berbiaya rendah dan berkualitas tinggi yang menawarkan kenyamanan dan pilihan bagi pelanggan, perdagangan eceran memainkan peran penting dalam perekonomian. Dengan mempekerjakan sebagian besar tenaga kerja industri, industri ritel juga membantu menciptakan lapangan kerja dan mendorong pembangunan ekonomi.
Daftar isi
Apa itu Industri Ritel?
Industri ritel bertanggung jawab untuk memasok berbagai barang dan jasa kepada orang-orang, seperti pakaian, elektronik, makanan, furnitur, dan banyak lagi. Anda dapat menemukan toko ritel online, di mal, pusat perbelanjaan, mal strip, dan bahkan toko pop-up.
Industri ritel sangat kompetitif dalam beberapa tahun terakhir, dan banyak toko mengevaluasi kembali proses dan strategi tradisional mereka. Hal ini menunjukkan pentingnya penjualan eceran bagi perekonomian, bahkan merek-merek besar pun membuat perubahan pada rantai pasokan dan pendekatan manajemen mereka.
Apa itu Ritel?
Ritel adalah bagian penting dari perekonomian karena memungkinkan orang untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan. Toko ritel menyediakan berbagai produk dan layanan kepada konsumen, mulai dari bahan makanan hingga pakaian. Selain itu, toko ritel juga bertanggung jawab atas penciptaan lapangan kerja karena mereka mempekerjakan banyak orang.
Kami dapat mendefinisikan "ritel" sebagai sektor yang terdiri dari penjualan barang atau jasa oleh perusahaan secara langsung kepada pelanggan perorangan untuk konsumsi pribadi atau rumah tangga mereka.
Pengecer dapat beroperasi di pasar ritel dan institusional, tetapi mereka memiliki karakteristik yang sama dalam memproses banyak transaksi kecil. Pasar grosir, di sisi lain, secara eksklusif berfungsi antara bisnis dan bukan konsumen individu. Namun, beberapa perusahaan terlibat dalam kedua jenis kegiatan tersebut.
3 Segmen & 5 Jenis Kegiatan di Sektor Ritel
Pasar ritel umumnya dibagi menjadi tiga area utama -
- Produk makanan – Ini mengacu pada distribusi makanan dan produk terkait kepada konsumen melalui berbagai kegiatan.
- Barang konsumen – Ini mengacu pada serangkaian kegiatan, yang berfokus pada penjualan produk, yang dapat terus digunakan.
- Barang konsumsi tahan lama – Ini mengacu pada aktivitas yang menawarkan barang tahan lama kepada konsumen seperti furnitur, peralatan masak, dan peralatan rumah tangga yang tahan lebih lama.
Selain klasifikasi tersebut, sektor ritel juga dapat diklasifikasikan menjadi 5 jenis berdasarkan kegiatannya, seperti –
- Ritel lokasi tetap” – Ini berbicara tentang toko tradisional tempat pelanggan dapat membeli produk. Biasanya, toko-toko ini terletak di jalan-jalan utama atau di mal.
- Supermarket – Di sini, Anda dapat membeli berbagai macam produk, termasuk barang-barang rumah tangga, teknologi, dan makanan.
- Toko diskon – Toko diskon adalah jenis toko ritel yang lebih berfokus pada barang makanan dan biasanya menjual produk off-brand dengan harga lebih murah dibandingkan dengan supermarket, meskipun serupa.
- Toko temporer – Bisnis temporer sering kali berlokasi di daerah dengan lalu lintas tinggi dan hanya buka untuk jangka waktu terbatas. Mereka adalah bagian dari strategi pemasaran dan berfungsi sebagai titik sentuh fisik untuk meluncurkan produk baru atau mengkonsolidasikan identitas merek.
- Mesin penjual otomatis – Toko tidak hadir secara fisik dan layanan sepenuhnya otomatis. Patut diperhatikan bahwa mesin penjual sekarang menawarkan variasi produk yang lebih luas, termasuk makanan, obat-obatan, dan barang-barang kecil, dibandingkan dengan masa lalu.
Tren Ritel
Untuk tetap berada di depan persaingan di industri ritel, bisnis perlu mengikuti tren terbaru dalam kebutuhan konsumen.
Beberapa tren industri ritel kontemporer yang perlu Anda perhatikan adalah –
1) Pengeluaran Konsumen
Dalam industri ritel yang sangat kompetitif saat ini, perusahaan harus berusaha untuk membedakan diri dengan memberikan layanan pelanggan terbaik dan pengalaman berbelanja yang mulus. Semakin populernya ritel omnichannel menggarisbawahi pentingnya memenuhi harapan ini.
Keinginan konsumen untuk menggabungkan keuntungan dari praktik belanja konvensional dan kenyamanan teknologi modern. Mereka dapat memilih untuk berbelanja menggunakan tablet atau smartphone mereka secara online atau mengunjungi toko fisik di lokasi fisik.
Pengecer perlu menawarkan pengalaman yang mulus dan nyaman kepada konsumen agar tetap kompetitif, tidak peduli apakah mereka kios pasar, perusahaan ritel Inggris, atau pengecer online, karena permintaan penjualan ritel dari konsumen masih kuat. Organisasi ritel perlu mempertahankan produk berkualitas tinggi di seluruh rantai pasokan agar tetap kompetitif dan memenuhi permintaan konsumen untuk berbelanja di sektor ritel.
2) Intelijen Pasar
Untuk berhasil di era digital, bisnis harus dapat menavigasi data konsumen dalam jumlah besar yang tersedia. Kecerdasan pasar adalah kunci dari upaya ini, karena pengecer harus menganalisis target pasar dan kebiasaan membeli pelanggan mereka untuk menawarkan produk yang sesuai.
Untuk memahami perilaku pembelian pelanggan mereka dan meningkatkan strategi pemasaran mereka, pengecer harus memantau data dengan cermat. Dengan menganalisis wawasan pasar, bisnis dapat menyesuaikan taktik pemasaran mereka untuk melayani audiens yang dituju dengan lebih baik dan memberikan pengalaman pelanggan yang sangat personal.
3) Program Loyalitas
Program loyalitas pelanggan menjadi semakin populer karena dapat meningkatkan penjualan dengan berbagai cara.
Menggunakan layanan mereka dapat meningkatkan tingkat retensi pelanggan Anda dan mendorong bisnis yang berulang. Selain itu, mereka dapat memotivasi pelanggan untuk membelanjakan lebih banyak per pembelian dan membantu pemasaran dari mulut ke mulut dan rujukan untuk menarik pelanggan baru.
Dengan menerapkan program loyalitas pelanggan, Anda dapat mengumpulkan informasi berguna tentang pola dan preferensi pembelian pelanggan Anda. Data ini kemudian dapat digunakan untuk menyesuaikan strategi pemasaran dan merchandising Anda, sehingga menghasilkan hasil yang lebih baik.
4) Belanja Online
Online terus menjadi tren ritel yang signifikan bahkan setelah penguncian COVID-19.
Belanja online menawarkan berbagai pilihan dan kenyamanan kepada konsumen, memungkinkan mereka untuk membandingkan harga dan membeli produk yang diinginkan tanpa harus keluar rumah. Banyak department store yang telah memasukkan strategi bisnis online juga menawarkan fitur seperti penjualan dari pintu ke pintu yang memastikan keunggulan kompetitif dalam lanskap ritel.
Selain itu, pekerja ritel dapat memperoleh manfaat dari peningkatan fleksibilitas, yang mengarah pada peningkatan produktivitas dan margin keuntungan yang lebih tinggi untuk bisnis Anda. Pengecer dapat dengan mudah melacak perilaku dan preferensi konsumen, yang dapat digunakan untuk menyesuaikan strategi pemasaran dan penjualan demi kepuasan pelanggan yang lebih baik dan peningkatan konversi.
Salah satu keuntungan dari metode pemasaran ini adalah Anda dapat menjangkau dan menjual ke konsumen internasional yang mungkin tidak memiliki akses ke toko fisik Anda.
5) Keberlanjutan
Konsumen menjadi semakin sadar akan konsekuensi lingkungan dan sosial dari pembelian mereka. Akibatnya, mereka mendesak merek untuk lebih transparan dan pengecer untuk mengadopsi praktik yang lebih berkelanjutan.
Pengecer menemukan keberlanjutan lebih terjangkau. Bahan dan teknologi yang berkelanjutan mengurangi biaya, memungkinkan merek untuk menggunakannya. Selain itu, semakin banyak bisnis yang mengadopsi praktik berkelanjutan untuk mengurangi dampak lingkungan mereka, menjadikannya pendekatan yang lebih umum.
6) Bangkitnya Media Ritel
Media ritel diharapkan muncul sebagai saluran periklanan digital baru. Raksasa ritel besar seperti Amazon dan Walmart, bersama dengan pengiklan, sedang menjajaki potensi jaringan media ritel untuk memperluas pendapatan mereka, menargetkan pemirsa baru, dan mendiversifikasi aliran pendapatan mereka.
7) Penekanan pada Privasi Konsumen dan Perlindungan Data
Melindungi data dan privasi konsumen telah menjadi prioritas utama karena meningkatnya serangan siber, khususnya di sektor ritel. Ada juga kekhawatiran yang berkembang tentang pengumpulan dan pemanfaatan data konsumen oleh platform media sosial dan situs web.
8) Belanja Hibrid
Di masa mendatang, diharapkan saluran belanja hybrid yang menggabungkan pengalaman fisik dan digital akan semakin lazim. Mayoritas (75%) konsumen di Amerika Serikat saat ini terlibat dalam aktivitas omnichannel, seperti meneliti produk dan melakukan pembelian baik secara online maupun di toko fisik menyarankan laporan McKinsey .
9) Fleksibilitas Pembayaran
Pengecer harus memasukkan saluran pembayaran baru, seperti rencana layaway atau beli sekarang, rencana bayar nanti, selain kartu kredit untuk memenuhi harapan konsumen.
10) TikTok dan Gen Z Akan Berdampak Signifikan pada Social Commerce
Peningkatan perdagangan sosial dapat dikaitkan dengan TikTok, dan pengguna Gen Z memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ini.
Diperkirakan ke depannya akan ada tambahan 10 juta pembeli sosial di platform tersebut.
11) Personalisasi Masih Menjadi Raja
Dengan memanfaatkan personalisasi, merek dapat memberi pelanggan mereka pengalaman yang disesuaikan.
Hal ini dapat menghasilkan pengaruh yang lebih besar terhadap keputusan pembelian pelanggan, tingkat keterlibatan yang lebih tinggi, peningkatan loyalitas pelanggan, peningkatan penjualan, dan pada akhirnya pendapatan yang lebih banyak.
12) Dukungan pelanggan sepanjang waktu
Untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, bisnis harus menawarkan dukungan 24/7.
Layanan pelanggan yang luar biasa saja tidak lagi cukup karena pelanggan berharap dapat menjangkau bisnis kapan saja dan dari lokasi mana saja.
13) Meningkatnya Popularitas Metaverse
Metaverse diharapkan berdampak pada masa depan industri ritel. Sekitar 110 juta orang diperkirakan menggunakan AR setiap bulan.
Selain itu, peritel besar dan merek global seperti Nike dan Gucci sudah menjajaki dan mengidentifikasi cara untuk membentuk kembali masa depan industri ritel melalui metaverse.
14) Pemberdayaan Tenaga Kerja
Dengan munculnya otomatisasi, ada peningkatan permintaan bagi bisnis untuk meningkatkan dan melatih kembali tenaga kerja mereka.
Ini berarti memberi mereka kesempatan belajar yang dinamis yang dapat membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaan mereka. Hal ini, pada gilirannya, akan memungkinkan tenaga kerja untuk tetap gesit dan mengikuti perkembangan teknologi, alat, dan proses terbaru dalam industri ritel.
15) Transparansi Pengiriman
Meskipun pengiriman dan pengiriman cepat merupakan insentif yang sangat baik bagi pembeli, penting untuk diperhatikan bahwa transparansi dalam pengiriman juga merupakan aspek penting dalam logistik.
Tingkat transparansi ini dapat membantu membangun loyalitas pelanggan dan menarik pelanggan baru untuk perdagangan eceran Anda. Menggunakan alat penetapan harga dapat membantu bisnis memahami tren ritel dan tetap terdepan dalam persaingan untuk memenuhi harapan pelanggan.
Ini juga dapat membantu dalam memahami bagaimana jaringan media ritel bekerja di seluruh dunia dan karenanya, Anda dapat mengoptimalkan kinerja gerai ritel Anda.
Ritel Daring
Media digital mempermudah masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang keberlanjutan merek dan produk serta berbagi pengalaman dengan orang lain. Toko ritel memodifikasi jenisnya untuk mengikuti perubahan di sektor ritel dan meningkatkan daya saing mereka melalui kehadiran online.
Toko bahan makanan online menjadi semakin umum. Dalam industri ritel, memiliki situs web sama pentingnya dengan memiliki etalase fisik.
E-commerce telah menjadi bagian penting dari industri ritel karena efektivitas biaya dan kenyamanan yang ditawarkannya kepada pelanggan saat membandingkan harga dan faktor lain sebelum melakukan pembelian. Setelah diperiksa lebih dekat, beberapa platform hanyalah versi online dari toko bata-dan-mortir. Pengecer sengaja menggunakan saluran penjualan tradisional dan digital untuk memperluas basis pelanggan mereka dan mengurangi inventaris.
Suatu jenis bisnis ritel online yang disebut ritel seluler bergantung sepenuhnya pada aplikasi smartphone untuk menjual produk secara langsung, menghilangkan kebutuhan untuk menggunakan situs web untuk melakukan pembelian. Mirip dengan e-commerce, pengecer jarang hanya mengandalkan seluler sebagai saluran penjualan mereka.
Pengecer saat ini cenderung menggabungkan berbagai kategori bisnis mereka untuk memungkinkan pelanggan melakukan pembelian baik di dalam toko maupun online. Terlepas dari meningkatnya ketergantungan pada penjualan Internet untuk menjangkau konsumen global, manfaat transformasi digital tidak selalu konstan bagi pengecer.
Tantangan Biasa
Meskipun ritel online mengalami pertumbuhan yang signifikan, ritel tradisional mungkin tidak mengalami tingkat keberhasilan yang sama. Pengecer kecil telah menghadapi persaingan dari supermarket dan pengecer besar, yang berdampak pada bisnis mereka.
Selain itu, munculnya transformasi digital telah menghadirkan pesaing baru yang menjadi ancaman baik bagi toko lokal kecil maupun perusahaan ritel besar. Baru-baru ini, ada banyak diskusi tentang "kiamat ritel", yang menggambarkan preferensi pelanggan untuk berbelanja online daripada toko fisik. Tren ini paling terlihat di AS, di mana terdapat situs web yang didedikasikan untuk mendokumentasikan semua pusat perbelanjaan yang tutup di negara tersebut.
E-commerce mengubah cara kita berbelanja, tetapi haruskah pengecer offline menyalahkannya atas perjuangan mereka?
Meskipun e-Commerce membuat belanja online lebih nyaman bagi konsumen, faktor lain mungkin juga membuat ritel tradisional kesulitan. Selain itu, banyak perusahaan ritel telah berjuang untuk menerapkan strategi yang sesuai dengan preferensi konsumen yang terus berubah. Selain itu, beberapa pengecer tidak lagi kompetitif di pasar seperti sebelumnya karena ketidakmampuan mereka untuk mengikuti kecepatan transformasi digital.
Jadi, meskipun e-Commerce tidak diragukan lagi merupakan faktor dalam kesulitan ritel tradisional, ada faktor lain yang bekerja juga. Untuk memenuhi perubahan kebutuhan pelanggan mereka dan lebih responsif terhadap revolusi digital, pengecer harus mengubah strategi mereka. Metode terbaik bagi pedagang untuk tetap kompetitif di pasar adalah dengan menggunakan campuran taktik online dan offline.
Kesimpulan!
Tetap kompetitif dalam industri ritel mengharuskan organisasi untuk mengimbangi preferensi dan teknologi konsumen yang terus berkembang. Sangat penting untuk tetap mengikuti tren dan strategi terbaru untuk mencapai kesuksesan.
Pengecer dapat meningkatkan pengalaman pelanggan dan meningkatkan keuntungan dengan memperoleh pengetahuan tentang industri, menangani interaksi pelanggan secara efektif, menganalisis data, dan mengadopsi teknologi terbaru.
Suka postingan ini? Lihat seri lengkap tentang Pemasaran